HeadlineNTB (Lombok Timur) - Sawal, demikianlah nama salah seorang Pemuda Inovatif bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) asal Lombok Timur yang atas inovasinya mengembangkan berbagai jenis jamur di wilayah nya sehingga ia mendapatkan kesempatan diundang sebagai salah seorang peserta Saresehan Petani Milenial yang diselenggarakan di Makasar pada minggu kedua Oktober 2022.
Hal yang menarik dari sosok pemuda yang lahir dan tinggal di Dusun Lengkok Desa Kilang Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur ini adalah ia kekeh dalam berinovasi dalam mengembangkan usaha yang digelutinya. Berkali-kali ia mengalami kegagalan, namun ia tidak pernah patah semangat untuk mengembangkan usahanya.
Saat kami kunjungi bersama Haji Edwin (11/10/2022), Sawal, SP menuturkan perjalanan panjang yang ditempuhnya hingga ia mengembangkan salah satu jamur yang cukup langka dengan teknik budidaya yang lumayan panjang dan rumit. Jamur dimaksud adalah Jamur Susu Harimau yang saat ini hanya dikembangkan di 17 tempat di Indonesia dan salah satunya di Step Agro yang dikelola nya.
Sawal menerangkan bahwa ia memulai usahanya di Step Agro pada tahun 2017. Sebelumnya ia menggeluti beberapa usaha, bahkan hingga usaha berupa rumah makan. Namun, usaha-usahanya itu selalu gagal dan ia harus gulung tikar.
Pemuda yang menyandang gelar Sarjana Pertanian itu berkisah, "setelah saya bangkrut mengelola rumah makan di Rarang, saya melihat potensi usaha budidaya Porang dan sayapun memulai usaha budidaya porang dan membuat lembaga Step Agro,".
Sambil terus mengingat perjalanan usahanya, Sawal lanjut berturut bahwa ia kurang beruntung dalam usaha budidaya porang sehingga tahun 2018 ia menjual laptopnya sebagai modal memulai usaha budidaya Jamur Tiram dan usaha itu cukup potensial baginya sehingga ia terus mengembangkan Jamur Tiram hingga saat ini.
"Sukses budidaya Jamur Tiram, saya memulai eksperimen mengembangkan Jamur Susu Harimau," ujar Sawal.
Diceritakan bahwa pada awal 2021 ada teman dari Jawa yang mengajaknya untuk mencari biang Jamur Susu Macan di alam dan kemudian Sawal mengajak temannya dari Narmada.
Setelah menemukan biangnya, Sawal mencari pasaran dan akhirnya ia bertemu dengan seorang pengusaha Cina yang siap menjadi pembeli Jamur Susu Harimau yang dikembangkannya. Setelah itu Sawal memulai usaha sendiri untuk membuat Jamur Susu Harimau.
Dengan segala keterbatasannya, ia terus berinovasi dan hingga saat ini ia baru satu kali panen Jamur Susu Harimau yang per-kilogramnya dijual seharga Rp. 450.000.
"Saat ini saya sudah menjalin kerjasama dengan pengusaha dari Cina dan Jepang dan mereka siap membeli berapapun jumlah produk yang kami hasilkan," terang Pengelola Step Agro itu.
Saat ini Sawal tinggal mengembangkan bagaimana ia bisa mendapatkan produk yang banyak sehingga ia berencana mencari lokasi yang luas untuk kegiatan budidaya Jamur Susu Harimau.
Tahun ini ia menargetkan bisa menghasilkan 20 kg jamur langka itu. Untuk itu ia sangat berharap ada pihak pemerintah yang berkenan memberikan perhatian untuk kegiatan inovatif yang dilaksanakan nya itu.
Untuk kegiatan produksi, ia menggunakan tenaga masyarakat sekitar. Tenaga kerjanya sejumlah 6 orang, dimana 2 orang sebagai pengisi bagloc dan 2 orang bekerja di dalam Green House. Ia juga sudah menjalin kerjasama dengan KUD dan Puskud Desa Kilang.
Sawal berharap ke depan ada pihak pemerintah ataupun swasta yang dapat membantu nya dalam melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengembangan usahanya.