Iklan

Wednesday, July 13, 2022, July 13, 2022 WIB
Last Updated 2022-07-13T11:50:43Z
Lombok Timur

Mahasiswa KKN Tematik Unram Lakukan Eduwisata Pengelolaan Kopi Siong Kete Di Desa Kembang Kuning


HeadlineNTB (Lombok Timur) Mahasiswa KKN Tematik UNRAM di desa kembang kuning melakukan eduwisata tentang cara pengolahan kopi tradisional Siong Kete yang dilaksanakan di Bale Coffee Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Rabu (13/7/2022)


Proses pembuatan kopi siong kete yang ada di desa wisata ini diolah dengan cara di Siong (goreng) diatas wajan yang terbuat dari tanah liat atau yang disebut dengan kete. Proses pembuatan kopi ini cukup sederhana dengan mengedepankan unsur tradisional baik dari bahan maupun alat.



Sementara proses penyiongan  (penggorengan) kopi siong kete biasannya membutuhkan waktu sekitar satu jam proses pengolahan, setelah proses penyiongan selesai kemudian kopi tersebut ditumbuk dengan alat penumbuk kopi tradisional yang terbuat dari batu sedangkan alat penumbuknya berbahan kayu membuat karakter dan cita rasanya khas.



Wisata proses pembuatan kopi ini memberikan banyak keuntungan dari segi materiil, sebab para wisatawan yang datang tak hanya membeli kopi melainkan juga membeli prosesnya. Pengalaman inilah yang didapatkan dari mahasiswa KKN Tematik unram selama berada di desa kembang kuning" ungkap  

Yusrini Hidayati salah peserta KKN Tematik Unram Desa Kembang Kuning kepada HeadlineNTB 


Wisata proses pembuatan kopi di Desa Kembang Kuning merupakan salah satu unit kegiatan yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Modal usaha berupa alat-alat pendukung atraksi proses pembuatan kopi berasal dari dana desa yang dianggarkan untuk unit usaha BUMDes. 


Ibu  Rusmiyati selaku pengelola Bale Coffee menuturkan bahwa usaha kopi siong kete cukup menjanjikan dan bisa menjadi  komoditi yang layak dijual kepada wisatawan dan  berpengaruh besar terhadap kemajuan ekonomi masyarakat desa Kembang Kuning.



Sebelum adanya dana desa, pada awalnya sangat kesulitan dalam pencarian modal, tapi setelah adanya dana desa, Pokdarwis memiliki satu modal yang dianggarkan melalui ADD, dari situ bisa menggunakannya untuk membeli alat-alat yang digunakan untuk atraksi pembuatan kopi ," tutup  Ibu Rusmiyati saat ditemui di Bale Coffee, Rabu, (13/72022)