Dukumen Dahwah TGB |
HeadlineNTB (Mataram) - Tidurnya orang yang sedang berpuasa bernilai
ibadah. Kalimat tersebut menghiasi isi
cermah para ustazd maupun para tuan guru di Masjid-masjid maupun di Mosolla
dalam kultum Tarawih dan shalat subuh. Salah
satu hadist yang disampaikan adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi, dalam kitabnya Syu’ab
al-Imam, dan dikutip Imam Suyuti dalam Jami
al-Shaghir yang
Artinya:“Tidurnya orang yang
berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalannya dilipat gandakan
(pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni”.
Tahukah kalian apa makna hadits tersebut? Berikut tiga penjelasan singkat Tuan Guru Bajang Dr. HM Zainul Majdi seperti dikutif HeadlineNTB dari muslim elders.
TGB sapaan terkenalanya menjelaskan, makna ungkapan “tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah” kata para ulama, adalah jika tidur itu di antara dua ketaatan. Misalnya, pertama setelah kita lelah mengerjakan suatu ketaatan lalu kita tidur untuk persiapan melakukan ketaatan berikutnya, itu tidur bernilai ibadah,” kata TGB.
Kedua lanjut TGB,
“tidur dengan niat untuk mengumpulkan tenaga agar bisa berbuat baik, itu tidur
bernilai ibadah. Kemudian yang ketiga kata tokoh lulus Mesir itu adalah, jika
dengan tidur itu kita bisa menghindarkan diri dari maksiat, itu juga tudur yang
bernilai ibadah,” tutup TGB.