HeadlineNTB (Bima) - Puluhan warga yang mewakili keluarga korban bernama Rosdiana (32), pasien ibu hamil yang meninggal pasca penanganan oleh tim medis Puskesmas Bolo Kabupaten Bima NTB, mendatangi tempat pelayanan kesehatan setempat, Senin (31/1/2022) sore kemarin.
Pantauan awak media ini, kedatangan warga yang mewakili pihak keluarga korban di PKM Bolo guna mempertanyakan penanganan yang dilakukan tim medis sehingga korban meninggal dunia.
Sebelumnya, Rosdiana (korban) semula mengunjungi PKM Bolo hanya ingin mendapatkan pelayanan medis atas keluhan kedua kakinya memgalami bengkak (Rasi), yang kerap dialami pada ibu hamil.
Ibu Rosdiana (korban) juga salah satu ibu hamil yang rajin memeriksa kandungannya, baik di Posyandu maupun PKM Bolo. Namun kali terakhinya korban datang dengan keluhan yang dialami hingga ia merenggang nyawa di perjalanan dalam mobil ambulance rujukan dari Puskesmas Bolo.
Tidak saja Rosdiana, anak dalam kandungan yang diperkirakan melahirkan awal Maret 2022 mendatang, ikut meninggal yang diduga akibat pengaruh suntikan 'panas' oleh pihak medis.
Kepada awak media, Sukardin (suami korban) mengaku belum bisa menerima kejadian yang menimpa istrinya hingga meninggal dunia. Karena setahu dirinya, istrinya datang berobat hanya dengan keluhan kaki bengkak (Rasi). Gejala seperti ini pun salah satu yang biasa terjadi pada ibu hamil.
"Bicara takdir, kita semua akan meninggal. Tetapi perlu diketahui tentunya kematian pasti ada sebab dan akibat," tandasnya.
Ditanya kronologi awal, Sukardin menceritakan bahwa tindakan medis yang diberikan dengan memasang infus kepada pasien. Selanjutnya, petugas memberikan suntikan pertama. Kemudian suntikan kedua, istrinya tiba-tiba mengalami kaku, kejang, lidah mengecil kedalam dan keluar darah dihidung.
"Petugas yang menangani saat itu bukanlah dokter, karena salah satu dari mereka sibuk berkoordinasi via handphone. Entah dengan dokter atau siapa," kata Sukardin.
Lanjut Sukardin, istrinya saat itu semakin kritis dan tak bisa diajak bicara. Padahal, semula korban hanya mengalami keluhan kakinya bengkak. Namun terbalik, justru yang terjadi di luar dari dugaan sehingga saat itu korban langsung dirujuk ke RSUD Bima.
Dalam perjalanan, korban meninggal sebelum sampai di RSUD Bima. Hal itu diakui oleh suaminya.
"Eya, korban menghembuskan nafas terakhir sebelum perbatasan kota Bima.
Sementara salah keluarga yang mendampingi korban, menbahkan bahwa almarhumah disuntik empat kali. Suntikan pertama, dia (korban) masih bisa mengeluarkan suara, tapi setelah suntikan kedua pasien tiba-tiba kaku dan mengeluarkan darah lewat hidung.
"Dengan kondisi itu, petugas kembali menyuntik ketiga dan empat," ungkapnya.
"Saat dia (almarhumah) kritis, petugas terlihat panik dan berkumpul di ruangan pasien," katanya.
Sampai saat ini, pihak Puskesmas Bolo belum memberikan keterangan resmi atas kematian seorang pasien ibu hamil akibat suntikan 'panas' yang dilakukan tim medis di PKM tersebut.
Kontributor : Suryadin