Festival Bale Mangrove Jerowaru |
HeadlineNTB (Lombok Timur) – Gelaran Festival Bale Mangrove yang dibuka resmi oleh SekDispora Lombok Timur Sabtu 5 Februari 2022 yang lalu mampu memdongkrak prekonomian dan pendapatan masyarakat setempat. Hal itu disampaikan Lukman Hakim selaku Ketua Panitia Festival Bale Mangrove kepada wartawan.
"Secara tidak langsung, penyelenggaraan festival ini membuka lapangan kerja bagi masyarakat Poton Bako yang sehari-harinya hanya mengandalkan pendapatan dari hasil melaut. Setidaknya ada 30 orang pemuda yang terlibat dalam festival ini, ada yang mengurus masalah parkir, menjaga MCK, juri Balap Sampan dan lainnya. Tentunya lewat kegiatan-kegiatan tersebut mereka akan memperoleh pendapatan selama berlangsunya festival ini," terang Lukman.
Bahkan sebelum Festival ini dibuka kawasan Ekowisata Bale Mangrove hanya ada enam orang warga yang aktif berjualan dan sejak hari pertama festival peningkatan jumlah warga yang berjualan di kawasan wisata tersebut.
“Biasanya ada enam orang warga yang aktif berjualan di kawasan wisata ini dan sejak festival dibuka pada Sabtu kemarin, jumlah warga yang berjualan atau membuka lapak di kawasan wisata Bale Mangrove mencapai 40 orang dan mereka rata-rata mendapatkan penghasilan di atas Rp. 500.000,“ Ucap Lukman.
Senada yang disampaikan Haji Edwin Anggota DPRD Provinsi NTB yang sekaligus penanggung jawab Festival Bale Mangrove menyakini kegiatan ini bisa meningkatkan Prekonomian masyarakat sekitar.
“Saya termotivasi mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena saya yakin dengan digelarnya Festival Bale Mangrove selama 6 hari (5 – 10 Februari 2022) maka ekonomi kerakyatan masyarakat sekitar akan hidup. Sebab secara tidak langsung kegiatan ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka, setidaknya dengan berjualan di sekitar arena festival," ucapnya.
"Kami sangat bersyukur ketika melihat warga setempat berbondong membuat lapak dagang di arena festival dan merasa bangga sebab kunjungan di Ekowisata Bale Mangrove meningkat yang tentunya juga akan berpengaruh besar kepada peningkatan pendapatan warga sekitar, khususnya mereka yang membuka lapak di sana," tambahnya.
Demikian pula yang disampaikan Suriani, salah satu pedagang asal Poton Bako mengaku sejak Festival Bale Mangrove di buka mendapatnya yang meningkat drastis. Sebelumnya hanya mendpat omset Rp. 300.000 hingga Rp. 500.000 namun sejak hari pertama festival ini dibuka omsetnya hingga Rp. 2.500.000.
Hal yang sama dikatakan Baiq Khusnul Hidayat salah satu pedagang stempat mengatakan omsetnya mengalami kenaikan.
"sebelum festival berlangsung saya biasanya memperoleh penghasilan antara Rp. 300.000 samapi Rp. 500.000, namun Alhamdulillah pada hari pertama festival pendapatan yang saya peroleh meningkat, Hasil jualan saya mencapai Rp. 1.500.000,“ ucapnya.
Kontibutor : Asri