Iklan

Sunday, October 24, 2021, October 24, 2021 WIB
Last Updated 2021-10-25T00:49:05Z
Lombok Timur

Petani di Pohgading, Keluhkan Sampah Sumbat Saluran Irigasi


Saluran Irigasi Tersumbat Sampah


HeadlineNTB (Lombok Timur) - Para petani mengeluhkan saluran irigasi tersumbat akibat sampah. Saluran irigasi yang dikeluhkan petani ini berada di sekitar area persawahan Subak Batugentong Desa Pohgading  Kecamatan Peringgabaya Kabupaten Lombok Timur. 


Seperti yang disampaikan amaq Noval kepada HeadlineNTB 24 Oktober 2021. Persoalan tersumbatnya saluran irigasi ini menyebabkan distribusi air ke sawah warga terganggu. Menurutnya persoalan tersebut telah berlangsung cukup lama dan  belum ada solusi. 


"Kami sebagai petani bagaimana menanggulangi sampah ini, sejak saya bisa kerja disawah sudah bertahun-tahun semacam ini tidak pernah bisa ditanggulangi, tidak pernah dikerjakan Desa," ungkap warga Buburgadung Desa Pohgading ini.


Saluran Irigasi tersumbat Sampah


Lebih lanjut pria paru baya ini mengatakan pasilitas angkut sampah jenis roda tiga sudah dibeli namun tidak kunjung difungsikan


"roda tiga termasuk bajai sudah dibelikan pasilitas angkutan (sampah) tapi tidak pernah dioperasikan," tutur amaq Noval. 


Ia berharap agar pasilitas angkut sampah yang sudah ada untuk dioperasikan agar para petani yang mengandalkan saluran irigasi selama ini tidak tergangu karena tumpukan sampah. 


"tolong segera dioperasikan (alat angkut) untuk mengurangi kecapaian masyarakat subak, petani," pungkasnya. 


hal yang sama dikatakan Johri salah satu warga terdampak sampah di Pohgading mengatakan persoalan sampah harus diperhatikan secara bersama-sama, termasuk solusi  yang diberikan dari desa setempat.


"harapan saya sebagai warga pohgading agar sama-sama memperhatikan terhadap sampah niki, bagaimana solusinya terhadap desa dan masyarakat kita supaya kita tidak kena dampak," ungkapnya. 


"kita disini bisa kena saluran pernapasan, sampah ini mengganggu, bisa juga diare bisa juga penyakit yang lain, penyakit menular," tambah bapak yang berprofesi sebagai Nakes ini. 


dia mengaku upaya solusi yang dilakukan pihak desa stempat hingga saat ini belum ada, dan bahkan setiap minggu ia harus mengangkut tumpukan sampah sendiiri lalu dibakarnya   


"setiap minggu kami tarik dan kami bakar," pungkasnya. 


Selain itu Sanusi Salah satu pemuda stempat berharap agar persoalan sampah ini bisa mendapatkan solusi dari instansi terkait. 


"harapan kami sebagai para petani , semoga dari instansi terkait, yang membidangi dalam lingkungan ini, kebersihan lingkungan mohon segera untuk dicarikan solusi, supaya para petani dan warga masyarakat nyaman dan aman dalam melakukan aktifitas sebagai petani," ucap Sanusi.