Headlinentb (Lombok Timur) - Komandan Angkatan Laut Selat Alas dan Pokmaswas Perintis Bahari Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur melakukan investigasi akibat dari kandasnya KMP. Wicitra Darma pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 di sekitar Gili Lebur Perairan Selat Alas. Investigasi ini dilaksanakan pada hari Rabu 20/10/2021 mulai dari pukul 10.00 wita hingga pukul 12.25 wita.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh dua orang anggota Pokmaswas Perintis Bahari (Mukhtar Daud dan Ardicka Juang) diketahui bahwa terjadi banyak kerusakan terumbu karang akibat dari evakuasi KMP. Wicitra Darma yang dilaksanakan pada hari Selasa (19 Oktober 2021) pukul 06.00 wita - selesai.
"Dari hasil pengukuran yang kami lakukan, akibat dari evakuasi KMP Wicitra Darma yang mengalami kandas di titik koordinat 8° 28, 800 E - 116° 41,688 S perairan Gili Lebur Selat Alas menyebabkan kerusakan terumbu karang dengan luasan sekitar 80 meter x 60 meter atau sekitar 4.8 are," ungkap Mukhtar Daud (Ketua Devisi Konservasi Pokmaswas Printis Bahari).
Lebih lanjut, Daud menerangkan bahwa di area yang mengalami kerusakan tersebut setidaknya terdapat empat Jenis Terumbu Karang, yakni Antropora, Brencing, Blue Coral, Rizopora yang tumbuh pada kedalaman dua hingga lima meter.
Danpos Angkatan Laut Selat Alas (Letda Marjun Susanto), menerangkan bahwa kerusakan terumbu karang ini awalnya disebabkan oleh kapal yang mengalami kandas dan kerusakan semakin meluas karena proses evakuasi yang dilakukan pada saat air belum sepenuhnya pasang.
Usai melakukan investigasi, pihak Pokmaswas Perintis Bahari selalu perpanjangan tangan PSDKP di wilayah Kecamatan Pringgabaya melakukan koordinasi dengan pihak BPSPL Denpasar, dalam hal ini adalah Kasi Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir.
"Terkait dengan kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh KMP Wicitra Darma, kami pihak BPSPL bertugas melaporkan kerusakan yang terjadi kepada PSDKP. Setelah itu PSDKP akan melakukan penyelidikan mengenai penyebab kandasnya kapal, apakah itu disengaja ataukah tidak," jelas Muhammad Barmawi (Kasi Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir BPSPL Denpasar) saat dikonfirmasi via telpon.
Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa pihak perusahaan penyeberangan terkait diharapkan untuk tetap bertanggung atas kerusakan terumbu karang yang disebabkan, baik itu disengaja ataupun tidak.
Barmawi berharap, pihak perusahaan diharapkan memiliki tanggung jawab atas kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh insiden yang dialami oleh armadanya, setidaknya dengan mengarahkan Dana CSR yang dimiliki nya untuk melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan yang mengalami kerusakan tersebut.
Harapan serupa juga diungkapkan oleh Supardi selaku Ketua Pokmaswas Perintis Bahari Pringgabaya, "kami berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan terumbu karang ini sebab menjaga laut adalah tugas kita bersama".
Ia juga berharap supaya pihak PSDKP menangani hal ini dengan tegas dan melakukan upaya sebaik mungkin untuk bersama-sama menanggulangi kerusakan terumbu karang yang disebabkan oleh kandasnya KMP Wicitra Darma ini.