HEADLINE NTB (LOMBOK TIMUR) Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pertanian (BPTP) NTB meninjau produk Taruna Tani ASA Mandiri yang berlokasi di Dusun Sukamulia Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Rabu (29/9/2021).
Pada kesempatan ini Kadis Pertanian Provinsi NTB, didampingi juga oleh Kepala UPP Pertanian Kecamatan Pringgabaya beserta tim.
Kedatangan beliau disambut hangat oleh Pengurus dan Anggota Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri beserta perwakilan dari Pemerintah Desa Pohgading Timur.
Tujuan dilakukannya kunjungan kali ini adalah untuk memonitoring progres produk pupuk organik yang dibuat oleh Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri yang beberapa bulan terakhir ini didampingi oleh BPTP NTB dalam mengembangkan agensi hayati dalam pelaksanaan program P4 (Program Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT).
Dalam kunjungan ini, M. Riadi, SP., M.Ec.Dev beserta tim meninjau Rumah Produksi Tricho Kompos ASA Green, Rumah Produksi Pesnab Daun Nimba, PGPR, ZPT dan Pesnab ASA Green serta Laboraturium Mini milik Kelompok Taruna Tani tersebut.
Ketua Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri, Badri menceritakan bahwa ia dan anggota kelompoknya telah memproduksi Pesnab ASA Green sejak tahun 2010 dengan tujuan untuk membantu petani sekitar dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam mengolah lahan pertanian dengan menggunakan agensi hayati.
"Pesnab ASA Green kami produksi dan kembangkan sejak tahun 2010 dan setelah mendapatkan pendampingan Program P4 dari BPTP NTB kami melakukan inovasi sehingga kini kami memiliki lima produk, yakni Pesnab ASA Green, ZPT, PGPR, Beauveria bassiana, Pesnab Daun Nimba dan Tricho Kompos ASA Green," jelas Badri kepada Kadis Pertanian NTB.
Pemuda yang menyandang gelar Sarjana Pendidikan itu juga menceritakan bahwa berkat produk yang dibuatnya itu, petani sekitar mulai beralih dari ketergantungan menggunakan pupuk dan obat-obatan pertanian berbahan kimia. Selain itu biaya produksi pertanian minim dan hasil produk yang didapatkan petani meningkat.
"Berkat produk yang kami kembangkan ini petani sekitar mulai beralih ke agensi hayati dalam mengelola dan merawat lahan serta tanaman yang mereka budidayakan," pungkas pemuda yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru tidak tetap itu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPTP NTB menerangkan bahwa pada tahun 2021 ini ada lima kelompok Petani Milenial yang diberikan bantuan Program P4, empat kelompok di pulau Lombok, termasuk Taruna Tani ASA Mandiri dan satu kelompok di pulau Sumbawa.
"Bantuan program P4 ini kami berikan kepada pemuda yang kami sebut Petani Milenial untuk mematahkan paradigma bahwa petani itu kotor, tidak punya masa depan, miskin dan kumuh," ungkap Bq. Rahmayati.
" Ternyata banyak anak-anak muda milenial yang memiliki potensi, kreativitas dan inovatif dalam dunia pertanian layaknya saudara Badri dan anggota kelompoknya yang sudah bertahun-tahun mengembangkan inovasi dalam bidang pertanian dengan produk-produk yang dikembangkan hingga saat in,i, tambahnya.
Setelah melakukan tinjauan dan mendengarkan pemaparan dari Badri dan Kepala BPTP NTB, Ir. Bq. Rahmayati, M.Si, M. Riadi, SP., M.Ec, Kadis Pertanian NTB mengungkapkan rasa bangganya atas eksistensi Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri dalam mengembangkan agensi hayati untuk membantu petani sekitar.
"Saya merasa bangga atas eksistensi saudara Badri dan anggota Kelompoknya yang telah melakukan kegiatan pembuatan agensi hayati ini selama bertahun-tahun," ungkap M. Riadi.
Kontributor : Asri