HeadlineNTB ( Lombok Barat) - Pandemi covid-19 yang masih melanda dunia berdampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dunia. Banyak usaha yang mengalami kerugian bahkan hingga gulung tikar, namun sektor rill seperti UMKM dan Koperasi di Lombok Barat masih dapat bertahan di tengah guncangan pandemi covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat DR. H. Baehaqi saat membuka acara pelatihan Koperasi di GEM Pearls Batulayar, Kamis, (2/09/2021).
Ditemui usai membuka acara pelatihan koperasi yang diikuti oleh 30 Pengurus Koperasi di Lombok Barat, Sekda Lobar DR Baehaqi mengatakan bahwa pada masa pandemi ini Lombok Barat terus berupaya untuk meningkatkan produktifitas sektor usaha untuk terus bertahan di masa pandemi. Salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan pelatihan bagi pelaku usaha UMKM dan Koperasi sehingga mereka memiliki kemampuan dan kekuatan dalam menghadapi situasi ekonomi yang cukup sulit di masa pandemi ini. Selain itu memberikan perhatian khusus pada sektor rill memiliki kekuatan yang signifikan dalam menunjang ekonomi di tengah situasi pandemi saat ini.
"Yang bisa bertahan saat saat seperti ini adalah sektor rill dan kami memberikan perhatian khusus agar dapat menggerakan ekonomi masyarakat di tengah pandemi saat ini," ujarnya.
Lebih lanjut DR. Baehaqi menginkan adanya kolaborasi dari berbagai sektor usaha yang saling berkaitan sehingga dapat mewujudkan konektivitas usaha di hulu hingga hilir. Selain itu dengan kolaborasi ini tentu akan menguatkan antara usaha inti dan usaha plasma yang sudah mulai berkembang saat ini.
"Kami di Lombok Barat ingin adanya kolaborasi ini karena jika semua sektor rill berjalan tentu hal tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan angka kemiskinan akan menurun," lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat H. M Fajar Taufik mengatakan bahwa pelatihan hari ini merupakan rangkaian pelatihan yang sudah dilakukan saat masa pandemi covid1-9. Pelatihan koperasi ini dilakukan agar pengurus koperasi dapat bertahan di masa pandemi covid-19.
"Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari dan hingga saat ini sudah 120 gerakan koperasi yang kita latihan pada masa pandemi ini agar mereka bisa bertahan di masa pandemi ini," ujarnya.
Hampir 70 persen koperasi di Lombok Barat bergerak pada usaha simpan pinjam. Hal ini tentu memiliki pengaruh yang besar di masa pandemi ini. Sebab usaha simpan pinjam diperkirakan akan berdampak pada mancetnya kredit di masa pandemi ini. Karenanya dinas koperasi terus melakukan usaha dan ikhtiar agar koperasi tidak gulung tikar atau bubar.
"Salah satunya yang kami lakukan adalah dengan pelatihan pelatihan ini dan kami juga mendorong koperasi untuk melakukan intensifikasi usaha dengan berkolaborasi dengan pelaku usaha UMKM, " tutup H.M Fajar Taufik.