Vidio Conference Zoom meeting Di Kantor Gubernur NTB . |
HeadlineNTB – (Mataram) Aksi aliansi dari
beberapa organisasi pergerakan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus
Kota Mataram Senin (9/10/2021) di kantor Walikota Mataram dan Kantor
Gubenur Nusa Tenggara Barat Mendapat respon langsung pada Rapat koordinasi Penanganan
Covid-19 di Provinsi NTB melalu Vidio Conference Zoom.
Rapat koordinasi secara virtual melalu zoom meeting tersebut dipipimpin langsung Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc dengan peserta rapat lainnya yang terdiri dari kepala dinas-kepala dinas, Bupati serta Walikota. dalam kesempatan ini Zulkieflimansyah memberikan kesempatan bagi Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota Se Nusa Tenggara Barat untuk menyampaikan laporan terkait penanganan kasus Covid-19 disetiap daerah masin masing.
Prihal tuntutan Cipayung
Plus Kota Mataram terhadapat Pemprov NTB unutuk melakukan
evaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan dan kinerja penanganan
Covid-19 (satgas covid-19 di NTB dan khususnya Kota Mataram, tuntutan ini
secara tidak langsung telah tertanggapi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Zainul Arifin, MPH.
“Kami sudah
mendistribusikan 119 oksigen konsentrator, mudaha-mudahan datang
lagi oksigen konsentrator berikutnya dari KEMENKES, oksigen
konsentrator yang mampu memproduksi oksigen hanya dengan dihubungkan dengan
listrik dan pengadaan Generator oksigen agar penyaluran oksigen bisa lebih
efektif dan efisien”, papar dr.
Zainul Arifin dalam laporanya.
Lebih
lanjut Zainul Arifin dalam
laporanya terkait tuntutan ke delapan tentang memaksimalkan ketersediaan vaksin
bagi masyarakat NTB yang ingin melakukan vaksin”, sudah terangkum dalam laporan
masing-masing Kepala Daerah dari setiap daerah di provinsi NTB dengan keluhan
yang sama mengenai keterbatasan ketersedian vaksin sehinnga
menghambat kegiatan vaksinasi disamping minat masyarakat
untuk divaksin semakin meningkat..
”Tentang vaksinasi
dosisnya memang terbatas dan sama disemua provinsi, untuk bulan ini pak
presiden sudah menyampaikan jumlahnya satu setengah juta untuk bulan agustus
dan semptember,” tambahnya.
Selanjutnya laporan
Walikota mataram H
Mohan Roliskana kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat
terkait kondisi ekonomi masyarakat yang lumpuh akibat pembatasan mobilitas
masyarakat terutama sektor pedagang kaki lima dan usaha-usaha kecil merespon
tuntutan ke enam Cipayung Plus Kota Mataram atas Pemberian jaminan dan
kepastian perlindungan terhadap pedagan kecil atas masalah finansial dan agunan
yang mereka alami, dapat dilihat bahwa tuntutan tersebut merupakan masalah yang
memang dialami oleh masyarakat dan sudah menjadi sorotan pemerintah.
Kontributor : Lalu Refi Juniato