HeadlineNTB (Lombok Timur)- Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Verifikasi Program P4 (Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT) yang dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2020 maka pada hari Senin 21 Juni 2021 Tim BPTP NTB kembali mengunjungi Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri Dusun Sukamulia Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya untuk melaksanakan pendampingan ekplorasi pengembangan Agensi Pengendali Hayati (APH).
Pada kunjungan ini Tim BPTB NTB ditemani oleh Koordinator POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) Kecamatan Pringgabaya, Marsoan Kodri, SP bersama tiga orang timnya.
Penanggung jawab kegiatan P4 NTB, Safprada, SP mengukapka kelompok Taruna Tani Asa harus fokus pada satu produk saja.
"Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri harus fokus pada satu produk yang akan dikembangkan," ungkapnya
"Setelah dilaksanakan eksplorasi maka harus diambil satu produk untuk dijadikan sebagai brand yang nantinya dapat diproduksi secara masal dengan melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan", tambahnya Safprada
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi, partisipasi dan kemampuan petani dalam pengelolaan agroekosistem sesuai dengan prinsip dasar PHT.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat,” harap Safprada.
Dikesemparan sama Sulistiawati salah satu dari Laboraturium LPHP BPTP menjelaskan tujuan dari eksplorasi yang dilakukan.
"Tujuan Eksplorasi ini adalah untuk mendapatkan Agens Pengendali Hayati (APH) yang berguna untuk pengendalian OPT yang nantinya dikembangkan menjadi produk pengendali," jelasnya.
Pada kesempatan ini juga Tim dari BPTP NTB dan POPT Kecamatan Pringgabaya mendampingi Kelompok Taruna Tani ASA Mandiri melakukan eksplorasi pembuatan biang trikoderma dengan menggunakan nasi dengan media bambu, kelapa, akar, tanah dan daun.
Badri, S.Pd selaku Ketua Kelompok Tani ASA Mandiri juga menjelaskan eksplorasi yang dilakukan bersama anggotanya "eksplorasi yang kami lakukan kali ini terfokus pada pembuatan trikoderma dengan tujuan untuk menarik biang trikoderma yang ada di akar bambu," jelasnya.
"Nantinya trikoderma ini akan kami kembangkan di Laboratorium Mini Kelompok Tani ASA Mandiri untuk dijadikan sebagai agensi hayati pengandalian hama tanaman", pungkas pemuda Lotim yang aktif melakukan inovasi bidang pertanian sejak tahun 2010 ini.
Kontributor : Asri