Poto saat BKD Desa Sajang Mengoperasikan Alat "pemusnah sampah". |
HeadlineNTB (Lombok Timur) – Bermula dari keterbatasan lahan sebagai tempat pembuangan akhir sampah di Desa yang dipimpinnya, membuat Kepala Desa Sajang Kecamatan Sembalun Lombok Timur, HL. Kanahan meluncurkan Alat yang dinamakan “pemusnah sampah” dengan sistem pembakaran.
Menurut Kades Sajang dua periode ini menilai alat “pemusnah sampah” yang diluncurkan tersebut bekerja secara efektif dan efisian karena bisa menekan biaya operasional yang tinggi. Cukup dengan bahan bakar satu liter oli bekas (pelumas) dicampur satu liter air mampu membakar 2-3 Kubik sampah kering. Selain itu alat ini mampu dioperasionalkan secara lansung dilokasi sampah yang menumpuk dan tidak membutuh lahan yang banyak.
“Dengan alat ini cukup efektif, cukup efisien karena tidak membutuhkan tempat yang terlalu banyak. Dan alat ini sementara waktu bisa kita pindahkan ketempat sampah-sampah yang menumpuk, sehingga itu sampah kita bakar ditempat,” Ungkap HL. Kanahan kepada Jurnalis Headline NTB, 06 April 2021.
"Pada akhirnya nanti, kita akan buatkan dia tempat khusus sehingga masyarakat yang tidak mampu atau mungkin bisa mengolah sampahnya bisa kita lakukan dengan cara membakar," Tambahnya.
Meski ia menyadari alat “pemusnah sampah” yang diluncurkan itu belum bisa menyelsaikan masalah sepenuhya tapi Kades yang dikenal dengan Program ODF (Open Defecation Free) itu secara tegas mengatakan bahwa program tersebut adalah sebagai langkah awal menuju Desa Sajang bebas dari sampah.
“namun saya juga memahami bahwa dengan system pembakaran ini pun saya rasa belum menyelsaikan masalah, ya karena apa? Bisa jadi nanti mungkin masyarakat kurang memahami sitem pembakarannya asap yang muncul menjadi polusi udara akan ada juga,” Ucapnya.
“tetapi paling tidak bagi saya itu adalah langkah awal yang bisa kita lakukan sambil menunggu proses, karena setiap kepala wilayah saya tugaskan mengolah sampah sendri,” Tuturnya.
Kedepannya lanjut Kanahan setiap masing-masih Dusun akan diberikan satu alat “pemusnah sampah” dan saat ini baru empat alat yang tersedia, sementara waktu satu alat akan digunakan oleh dua dusun terdekat.
“upaya saya nanti supaya satu dusun memiliki satu alat pembakaran (“pemusnah sampah”), tapi untuk sementara waktu kita punya delapan dusun hanya empat Dusun yang ada, hingga nanti dua Dusun berdampingan itu bisa membakar disatu tempat,” Terangnya.