TGH. Gunawan Ruslan, LC - (Wakatum Gelora NTB) |
HEADLINENTB ( Lombok Timur) - Wakil ketua umum Partai Gelora Dewan pimpinan wilayah NTB, TGH. Gunawan Ruslan menyatakan, konflik dualisme Partai Gelora DPD Lombok Timur merupakan konsekuensi dari ketidak terbukaan dan kelalaian yang terkesan buru-buru dari ketua DPW Partai Gelora NTB.
"Ketua dan Sekum DPW terlalu terburu-buru dalam memberi keputusan meng-SK-kan Ketua DPD, tanpa mendengar masukkan dan pertimbangan dari bawah, sehingga ketua dan sekum DPW dianggap punya conflict of interest dengan Lotim". Ungkap TGH. Gunawan Ruslan saat ditemui Headline NTB di kediamannya Sukarara, Sakra Barat, Kamis (15/4/2021).
Sebagai petinggi partai di NTB maupun di DPD Lombok Timur, TGH. Gunawan Ruslan mengatakan gaya politik seperti itu adalah gaya lama, gimana politik gaya lama adalah gaya kepemimpinan yang alergi dalam berdebat, anti kritik, main belakang dan baperan.
"Sistem pengelolaan partai di DPW maupun DPD Lombok Timur tidak sesuai dengan ruh dan asas pendirian partai mengedepankan sifat terbuka, egaliter dan demokrasi". ungkapnya.
Lebih lanjut Gunawan menduga struktur tebentuk karna like dan dislike, kepemimpinan bersifat feodal.
"Pengelolaan partai semacam itu, kepemimpjnan yang bersipat feodal sangat mengancam eksistensi Partai Gelora dengan arah baru dan gaya baru nya". Jelasnya
Dengan demikian, wakil ketua Partai Gelora DPW NTB ini menekankan, jangan lagi mental-mental tersebut di bawa dan dibudayakan di Partai Gelora yang lahir di zaman penuh keterbukaan ini.
"Partai harus bekerja seperti aquarium, kader dan pengurus dapat melihat kinerjanya. Tanpa keterbukaan dan jiwa egaliter maka cita-cita partai membawa indonesia menjadi kekuatan ke 5 dunia hanyalah mimpi di siang bolong" Pungkasnya